
Tubaba, korel.co.id — Terkait Kerusakan pada jalan Rigid Beton Ruas jalan Penumangan Baru-Unit VI yang merupakan Proyek Provinsi Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Lampung, faktor Cuaca dan faktor Alam yang jadi Sasaran. Jum’at, 17 Januari 2020.
Ditemui dilokasi, Pangat Kepala tukang pada pengerjaan Proyek tersebut tidak memungkiri kalau Pekerjaan itu sudah banyak kerusakan diantaranya retak dan berlubang meskipun baru selesai dikerjakan.
“Sebenarnya tidak ada kendala, namun penyebab banyaknya keretakan dan lubang ini karena saat pembangunannya ini cuaca sangat panas jadi banyak bagian yang retak, selain itu kondisi tanah disini kan tanah gambut jadi agak labil meskipun sudah dipadatkan, dan untuk yang berlubang itu dikarenakan banyak kayu yang tercampur dipasir pada saat proses pembangunan, makanya banyak Lubang-lubangnya,”Ungkap di dilokasi proyek pada Jum’at, 17 Januari 2020 siang.
Pangat juga menambahkan, terkait hal itu dirinya langsung dihubungi oleh pengawas proyek untuk melakukan perbaikan karena Pembangunan itu masih dalam masa pemeliharaan.
“Mendengar ada kerusakan memang kami langsung dihubungi oleh pengawas supaya turun langsung ke lokasi untuk memperbaiki kembali yang retak dan berlubang,”jelasnya
Disinggung terkait ukuran panjangnya jalan yang dibangun dan anggaran yang digunakan, Pangat tidak mau berkomentar banyak, dirinya mengaku dalam pembangunan tersebut hanya pekerja.
“Kalau untuk anggarannya saya kurang tahu karena saya hanya pekerja saja, namun untuk panjangnya sekitar 915 meter, mungkin lebih jelasnya bisa ditanyakan saja sama pemilik atau pengawas proyeknya,”Ucapnya.
Seperti diketahui, Pembangunan serupa pada Ruas Jalan Penumangan Baru-Unit VI itu bukan merupakan yang pertama kali, itu merupakan yang ketiga kali.
Dari hasil pantauan dilokasi Proyek terdahulu bisa dikategorikan Bagus karena hingga saat ini belum nampak Tanda-tanda kerusakannya, hal ini berbanding terbalik dengan proyek yang saat ini baru saja selesai namun sudah menunjukan Tanda-tanda kerusakan meski diruas yang sama.
Sayangnya, Pengawas ataupun pihak ketiga sebagai rekanan dan Dinas Pekerjaan PUPR Provinsi Lampung belum berhasil dikonfirmasi guna dimintai keterangan lebih lanjut terkait penyebab cepat rusaknya pembangunan proyek tersebut.
Laporan: Group Besar I – Saputra