*Laporan Wartawan Inspiratif.co.id, Sakaria Masri

GOWA – Dosen jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar juga sebagai ketua Tim pengabdian, Syamsiah bersama dengan St.Fatmah Hiola melakukan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pada bulan Mei kemarin tepatnya pada tanggal 14 dan 15 Mei 2018 di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallanga Kabupaten Gowa. Program yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (DRPM RistekDikti) turut bermitra dengan Kelompok Tani di Kelurahan Parang Banoa dan Kelompok Tani di Desa Julubori (Kelompok Tani Bonto Bila 1 dan Kelompok Tani Kembong) dalam rangka untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada petani dalam memanfaatkan limbah nyamplung menjadi souvenir dan bahan bakar alternatif yang bernilai ekonomi.

Permasalahan yang dialami kelompok tani mitra adalah limbah pertanian tumbuhan nyamplung yang belum banyak dimanfaatkan petani (umumnya dibiarkan begitu saja sehingga terkadang menutupi selokan di pedesaan), Rendahnya keterampilan dalam mengolah limbah nyamplung masih sangat kurang, sehingga Syamsiah menggagas program ini untuk mengurangi jumlah limbah yang ada di kelurahan Parang Banoa yang melimpah, melestarikan kembali tumbuhan Nyamplung dan memberikan wawasan berupa pelatihan bagaimana memanfaatkan limbah nyamplung menjadi souvenir dan bahan bakar alternatif yang bernilai ekonomi.

“Nyamplung adalah salah satu tumbuhan hasil hutan yang perlu mendapat perhatian, di beberapa daerah masih banyak tegakan pohon, namun ada beberapa daerah telah mengalami kepunahan lokal sebagai akibat dari kurang perdulinya masyarakat akan fungsi dan kegunaan tumbuhan nyamplung sehingga tidak dilestarikan. Kemungkinan ketidak perdulian masyarakat terhadap pelestarian sumberdaya alam karena dianggap kurang bermanfaat untuk mereka.

Padahal tumbuhan tersebut sangat potensil dikembangkan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Diperlukan suatu pelatihan untuk memberdayakan masyarakat sebagai bagian dalam proses pembangunan lingkungan hidup.

Peningkatan kapasitas diri masyarakat melalui pelatihan perlu terus dilakukan untuk meningkatkan wawasan dan memiliki pengetahuan memadai untuk terlibat dalam pengelolaan lingkungan hidup” kata Syamsiah.

Peserta yang ikut dalam kegiatan ini sangat antusias terbukti dengan jumlah peserta dan datang tepat waktu meskipun mereka sangat sibuk. Peserta didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga dan aktif dalam diskusi mengenai prospek buah nyamplung ke depannya. Setelah diberikan materi pelatihan dengan metode ceramah, terlihat sebagian besar peserta sudah paham.

Kegiatan pelatihan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan terungkap beberapa kendala dan keterbatasan kelompok tani (Mitra) yaitu dalam mengembangkan peluang usaha ini meskipun mereka sangat tertarik akan tetapi mereka belum tahu harus memulai dari mana dan belum berani mengambil resiko guna mencoba peluang usaha ini. Salah satu faktor adalah bagaimana dan dimana harus dipasarkan.
Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat respon postif dari masyarakat Parang Banoa seperti yang dikatakan Syamsiah “Dari hasil evaluasi kegiatan, mulai dari pemberian materi sampai pada saat praktik menunjukkan kegiatan berjalan dengan lancar yang merupakan hasil kerjasama antara tim pelaksana dengan mitra. Peserta sangat antusias dan cepat menyerap materi yang diberikan. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan keterampilan peserta dalam membuat souvenir pada bagian awal, yang ditunjukkan dengan waktu yang digunakan semakin berkurang pada bagian terakhir.

Demikian pula halnya yang terjadi pada saat pelatihan tentang pembuatan briket. Rencana tahap berikutnya adalah bagaimana membuat kemasan briket dan souvenir yang menarik, sehingga dapat mempengaruhi nilai jual yang lebih baik.” Tutupnya. (*)

Loading

Tinggalkan Balasan