Pekon Muara Jaya 1 Gelar Musyawarah Penyusunan RKP Tahun 2024

Lampung Barat, Korel.co.id — Berselang satu hari Setelah pekon Purajaya, Pemerintah Pekon Muara jaya 1, Kecamatan Kebun Tebu, kabupaten Lampung Barat, melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pekon tahun Anggaran (TA) 2023 bertempat di balai pekon setempat. Kamis (14/9/2023)

Dalam kegiatan itu dihadiri Pihak Kecamatan, seluruh komponen pemerintah pekon dan organisasi pekon, mulai dari jajaran aparatur, unsur Lembaga Himpun Pekon (LHP), Bhabinkamtibmas, Bhabinsa dan lainnya termasuk Pendamping lokal Desa (PLD) serta unsur masyarakat.

Dalam sambutannya Subarkat Ibrahim menyampaikan jika penyusunan RKP tersebut merupakan langkah awal dal am menentukan rencana pembangunan tahun berikutnya yang akan dituangkan dalam, Anggaran Pendapatan Belanja pekon (APBP).

Baca : Prodi Sistem Informasi IIB Darmajaya Siapkan Mahasiswa Bangun Desa di Lampung

Hanya saja dalam penentuannya tetap mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) artinya me milih Kembali apa yang betul-betul menjadi skala prioritas masyarakat.

Dalam kesempatan itu Subarkat mengarahkan usulan sesuai prioritas dari pemangku masing-masing, hal itu untuk memilih mana yang betul-betul mendesak, dengan keterbatasan anggaran yang akan dimanfaatkan.
Sementara ketua LHP, berharap tahun 2024 mendatang pekon betul-betul dapat memanfaatkan Anggaran khusus nya Dana Desa untuk meraih pencapaian sebagimana tertuang dalam RPJM.

Dengan telah di hapusnya atau dministrasi nya persentase untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan ketahanan pan gan. Walupun dalam RPJM mengarah ke dua item tersebut.

Baca : Prodi Manajemen UBL Raih Akreditasi Unggul Pertama dan Satu Satunya di Sumbagsel

“BLT dan ketahanan pangan merupakan program pemerintah yang digulirkan dampak pandemi covid-19 dan Alham dulillah pandemi itu telah berakhir, harapan kita Dana Desa dapat difokuskan seperti sebelumnya,”Terangnya.

Sementara salah satu warga peserta musyawarah, “terima kasih kepada pemerintah pekon yang dalam menjalankan program bahkan dari awal perencanaan melibatkan seluruh komponen masyarakat, sehingga apa yang nantinya menjadi kesepakatan terlahir dari musyawarah bersama,” tandasnya.(merpi)