
Tulang Bawang Barat , Korel.co.id — Sedang dilakukan Audit oleh Inspektorat dan juga diproses oleh Kepolisian Polres Tulang Bawang Barat (Tubaba), kasus dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme atau KKN pengelolaan Dana Desa (DD) Balam Asri, Kecamatan Way Kenanga mengerucut kepada Oknum Kepalo Tiyuh setempat sebagai indikatornya.
Hal ini berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga Tiyuh Balam Asri selaku narasumber yang berkompeten meskipun keterlibatan mereka pada kegiatan pengelolaan DD terkesan hanya komplemen saja yang ditunjuk oleh Oknum Kepalo Tiyuh Balam Asri, seperti Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan lainnya.
Seperti Aan, Anggota TPK Kegiatan Basecourse yang juga merupakan Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Tiyuh Balam Asri. Ada hal yang menarik dikutip dari keterangan Aan ini, yakni pengerasan jalan lingkungan sepanjang 400 meter itu menghabiskan 480 kubik batu Sabes.
Baca : Tingkatkan Pelanggan, Belasan Pelaku Usaha Ikuti Pelatihan UKM Digital dari Dosen IIB Darmajaya
“Kalau untuk perencanaan kegiatan Base jalan itu ya kita bareng-bareng dengan Pak Carek (Sekretaris Tiyuh) dan Pak Kepalo. Itu menghabiskan (batu sabes) 24 mobil truk tronton dengan muatan satu mobilnya 20 kubik,”ujar Aan pada Kamis (16/8/2023) lalu.
Sebagai tupoksinya, Aan sedikit menjelaskan tekhnis pekerjaan. Namun, keterangan Aan secara tekhnis ini justru menambah gamblang jika indikasi sarat penyimpangan semakin kuat.
“Sebelum batu base di tebar itu kita (grade) kedalaman Gradernya 30 cm itu benar-benar kita ukur, pas dilakukan pemadatan oleh vibroya itu lah hasilnya. Itukan ada yang lebarnya nggak pas 3 meter bang, ada yang lebih ada yang pas gitu,”tutur Aan.
Baca : Inginkan Jembatan Sungai Ditinggikan, Warga RT 012 Sepang Jaya Sampaikan Aspirasi Ke Aep Saripudin
“Kalau CV nya nggak tau, tapi ada semua itu di notanya, sudah masuk SPJ juga sudah masuk di inspektorat, belum lama juga kita sudah monev dari inspektorat. Ada dua CV yang mengikuti penawaran, tapi kami nggak tau nama CV nya,”sambung dia dikutip dari rekaman wawancara.
Tapi indikasi monopoli juga muncul seperti yang diterangkan Aan kembali, bahwa yang memenangkan tender Basecourse itu adalah CV milik Pak Wayan yang ditawarkan via telepon oleh Kepalo Tiyuh dan langsung pertemuan untuk kesepakatan.
“Kalau waktu penawaran kita nggak diikut sertakan, kalau waktu pengerjaan dan pengeraban (grade) kita ikut. Kalau penawaran alat berat itukan alat beratnya dari PU, Pak Kepalo yang suruh seseorang nyariin alat berat itu,”beber Aan tampak gugup.
Baca : Dihadapan Ratusan Wali Murid, Mingrum Minta Dukung Upaya Guru Cerdaskan Anak Bangsa
Ditanya lebih detail mengenai petunjuk pelaksanaan dan tekhnis pekerjaan, Aan selalu mengelak dan menyarankan wartawan bertanya kepada Kepalo Tiyuh Balam Asri.
“Ya tugas kita untuk melaksanakan kerjaan di lapangan dan apa yang tertera disana sudah kita laksanakan. Kerangka acuan kerja kita bikin sama-sama lah, kalau kami nggak pegang semua. Kalau masalah swadaya 5 juta itu tanya saja sama Pak Kepalo, yang lebih tau, kami kan bawahannya,”ketus Aan.
Sementara, keterangan yang diperoleh dari Slamet Widodo, yang juga TPK Kegiatan Basecourse tersebut juga mengarah pada kegiatan Basecourse yang disinyalir menjadi ajang meraup keuntungan oleh Oknum Kepalo Tiyuh Balam Asri.
Meskipun Slamet Widodo agak berkelit. Namun, ada juga keterangannya yang mengungkapkan bantahan terhadap pernyataan yang disampaikan Aan (TPK). “Kita sama-sama (Kerja). Kalau Rancangan Anggaran Belanja (RAB) dipegang Pak Carik (Juru Tulis). Kami (TPK) hanya melihat saja,”ucapnya.
“Kalau saya kurang tahu di lapangan, karena saya ngurusin surat-surat dikantor, saya kan di TU (Tata Usaha) mungkin pak A’an yang tau, diakan TPK juga,”elaknya, kepada wartawan pada Kamis (17/8/2023) kemarin.
Ditanya soal pengadaan barang dan jasa, Slamet Widodo mengaku sudah di handle (monopoli) oleh kepala Tiyuh nya. “Kurang tau. Tau tapi lupa saya, seseorang itu ya intinya sebagai orang yang dipasangin Pak Kepalo untuk nyari alat berat, kalau batu sama pasir itu yang nyari Pak Kepalo sendiri,”terangnya.
Baca : Kebakaran Lahan Pekon Sukajaya Kecamatan Pagar Dewa Berhasil Dipadamkan
Slamet Widodo berujar bahwa selaku TPK, pihaknya hanya fokus pada laporan kegiatan dan penyelesaian pekerjaan.” Untuk pembayaran (Keuangan) Pak Kepalo sama Pak Aan, saya kan fokus di kantor. TPK ada dua orang, tapi Anggota (TPK) seluruh aparatur tiyuh,”paparnya.
Disinggung tugas pokok dan fungsi TPK, Slamet Widodo menjelaskan, sedianya mereka yang bertanggung jawab baik keuangan hingga pekerjaan. Akan tetapi, kata dia, TPK Kegiatan Basecourse itu menuruti perintah Kepalo Tiyuh.
“TPK itu, saya itu cuma nyari orang yang kerja terus kalau material dateng kita dateng, terus kalau grader kerja kita yang arahin. TPK itu sebenarnya penyedia barang juga, cuma kita itu kerjasama bareng-bareng,”ungkap Slamet.
Baca : Jumat Berkah , DPD SPI Kota Metro Berbagi Nasi Kotak
Tugas itu dilakukan TPK, sambung dia lagi, karena sudah ada surat kesepakatan yang dianggap sebagai acuan mereka dalam melaksanakan tugas.”Iya, itu sudah kesepakatan bang, dipegang Pak Carik, Pak Carik itu tahu lah, orang kita kerja bareng. Kalau uang swadaya yang 5 juta itu kurang tau saya dari mana, ya adanya uang swadaya,”pungkasnya. (Gusar).
One thought on “Dugaan Korupsi Dana Desa Balam Asri Tubaba, TPK Ungkap Monopoli Oknum Kepalo Tiyuh”
Comments are closed.